saya lupa ayatnya dimana. (petunjuk untuk hidup bersama orang-orang yang baik, mungkin di Amsal banyak sekali petunjuk ini) tetapi ini yang ingin saya bagi. pertimbangkanlah baik-baik untuk memilih sesuatu yang murah atau bahkan gratis. terkadang harga bayar yang harus kita tebus tidak sebanding dengan label murah atau gratisnya. *ouch yang ini rasanya menohok sekali...
ibarat bunga, yanga akhirnya mandiri dan berpindah pada pot yang baru. namun rupanya, biji ilalang masih ada yang nyangkut dan 'sulit' untuk ditebas. sehingga sesekali bunga layu dan ilalang yang nampak meninggi. ini ngomongin apa sih ya?
hehe... bijaksana yuk ketika menentukan sesuatu. dalam artian, bukan cuma memandang nilai materi tetapi dampak moralnya juga. pengalaman yang ada sekuat-kuatnya filter kita, seringkali kita pun akhirnya keok juga. berhati-hatilah dengan siapa kita bergaul. berhati-hati dengan siapa anak kita hidup bersama. (kalau bisa memilih, bener-bener filter lingkungan yang sehat dan positif untuk anak2 kita) sebab apapun bisa mengkontaminasi (bad habbit misalnya). mungkin dengan penyelesaian berpindah dan memulai yg baru akan menjadi solusi yang bagus. tetapi kalau infeksi itu ada di kita dan serasa kita nyaman dengan penyakit ini. ah... ini justru akan menjadi pertarungan yang panjang :)
saya sepakat dengan sebuah postingan yang mengatakan hiduplah dengan orang yang nyambung, bukan yang nyaman. karena nyaman bisa dibuat. tetapi koneksi? koneksi mengatakan banyak hal. bisa tentang selera, chemistry, prinsip hidup. tidak bisa dibangun dalam hitungan menit. dan kalaupun seklai ngga nyambung akan sulit sekali dicari sambungannya.
intinya, sekali addict dengan sesuatu yang merugikan, kita harus bayar harga lebih buat kembali ke standar awal kita. mungkin ini kenapa ada bulan puasa. ada bulan ramadhan. ada hari kemenangan.
semoga, bulan puasa ini kita bisa kembali ke fitrah kita. menjadi manusia yang suci, dengan standar hidup benar yang lebih baik daripada hari kemarin. semoga kita bisa move on dari kebiasaan-kebiasaan yang buruk dan benar-benar memenangkan hidup yang sehat secara iman.
*saya tulis, untuk mengakui betapa jengah saya dengan diri saya sendiri. yang tak kunjung sembuh untuk menjadi lebih baik. yang masih berperang dengan sesuatu yang saya juga benci.
ibarat bunga, yanga akhirnya mandiri dan berpindah pada pot yang baru. namun rupanya, biji ilalang masih ada yang nyangkut dan 'sulit' untuk ditebas. sehingga sesekali bunga layu dan ilalang yang nampak meninggi. ini ngomongin apa sih ya?
hehe... bijaksana yuk ketika menentukan sesuatu. dalam artian, bukan cuma memandang nilai materi tetapi dampak moralnya juga. pengalaman yang ada sekuat-kuatnya filter kita, seringkali kita pun akhirnya keok juga. berhati-hatilah dengan siapa kita bergaul. berhati-hati dengan siapa anak kita hidup bersama. (kalau bisa memilih, bener-bener filter lingkungan yang sehat dan positif untuk anak2 kita) sebab apapun bisa mengkontaminasi (bad habbit misalnya). mungkin dengan penyelesaian berpindah dan memulai yg baru akan menjadi solusi yang bagus. tetapi kalau infeksi itu ada di kita dan serasa kita nyaman dengan penyakit ini. ah... ini justru akan menjadi pertarungan yang panjang :)
saya sepakat dengan sebuah postingan yang mengatakan hiduplah dengan orang yang nyambung, bukan yang nyaman. karena nyaman bisa dibuat. tetapi koneksi? koneksi mengatakan banyak hal. bisa tentang selera, chemistry, prinsip hidup. tidak bisa dibangun dalam hitungan menit. dan kalaupun seklai ngga nyambung akan sulit sekali dicari sambungannya.
intinya, sekali addict dengan sesuatu yang merugikan, kita harus bayar harga lebih buat kembali ke standar awal kita. mungkin ini kenapa ada bulan puasa. ada bulan ramadhan. ada hari kemenangan.
semoga, bulan puasa ini kita bisa kembali ke fitrah kita. menjadi manusia yang suci, dengan standar hidup benar yang lebih baik daripada hari kemarin. semoga kita bisa move on dari kebiasaan-kebiasaan yang buruk dan benar-benar memenangkan hidup yang sehat secara iman.
*saya tulis, untuk mengakui betapa jengah saya dengan diri saya sendiri. yang tak kunjung sembuh untuk menjadi lebih baik. yang masih berperang dengan sesuatu yang saya juga benci.
Komentar
Posting Komentar