Langsung ke konten utama

Postingan

Buntalan Cinta yang Abadi

Belum pernah ada, kasih di dunia, sanggup menerima diriku apa adanya, selain kasihMu Yesus.   tak kan ada lagi, kasih s'perti ini, sanggup mengubahkan hidupku menjadi baru, selain kasihMu Yesus. Kau kukagumi dalam hati, kasihMu tiada duanya, sampai kini kuakui, kasihMu tiada duanya. Aku memilih untuk menikmatinya dalam sibukku.  Sambil kumainkan tangan dan air dalam gemericik kebisingan dapur.  Begitu ramai orang di luar, sebagian berjalan lalu lalang, sebagian bertukar cerita melepas rindu, sebagian berdoa sambil memandangimu.  Tidak ada kasih yang seindah dan sehangat ini.... Perjalanan kami dimulai ketika komitmen untuk saling memiliki dibuat dalam kesepakatan tak berbunyi.  Dan semakin kuat saat kami saling mengungkapkan satu sama lain. Lalu, engkau hadir dan menyambutku seperti cucumu sendiri.  Tidak ada yang lebih indah daripada penerimaan dan kepedulian.  Aku perantau tanpa sanak saudara.  Dalam gemblengan kemandirian dan keterbatasan asupan materi.  Tanganm
Postingan terbaru

Sebuah panggilan peran (kompleksitas sebuah komunitas)

Peran dan Panggilan. Saya terkekeh menulis ini. Malu. Tapi juga geli. Sekali lagi sebuah inisiatif untuk bertanya telah melambungkan nama saya menjadi trending topik sehingga saya rasa (dan saya yakini dalam penerawangan saya) beberapa orang (mbak-mbak khususnya) menjadi meradang. Sesungguhnya tidak baik saya menerawang begitu. Suudzon kalo bahasa teman baik saya. Negatif thinking ih, saya bilang kepada diri saya sendiri. Eh, ternyata besoknya fakta yang muncul tidak jauh juga dari penerawangan saya. Hihi... Jadi ini yang membuat saya ingin menulis (lagi) setelah sekian lama saya pengin tapi belum menemukan tema yang pas. Panggilan sebuah peran. Saya selalu bertanya (pada diri sendiri dan Tuhan) kenapa sih, saya itu ngga bisa woles. Ngga bisa tenang, lembut, dan yang alus2 gitu pokoknya. Mungkin belum kali ya, mungkin untuk mencapai di tahap itu saya butuh belajar lebih banyak. Butuh dibentuk. Butuh pengendalian diri tingkat dewa. Kadang juga gemes, kenapa sih ini orang cowok bisa l

Penolong Sepadan (Curhat Seorang Istri)

Kejadian 2 : 18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Ayat ini saya dapatkan ketika saya ngeyel bertanya pada seorang saudara.  Ngeyel meminta jawaban, padahal saya feeling sebenernya beliaunya ini juga masih belajaran hehe... Mungkin beliaunya merasa tidak pede untuk memberi arahan karena masih merasa baru *sama2 baru di dunia pernikahan. Tapi saya waktu itu lagi kepo banget. Nget! Dan ngga tahu harus tanya kemana (lagi) karena perenungan sudah mentok. Dan hati semakin galau gundah gulana tak menentu *eaaaa... Tuhan begitu luar biasa menciptakan kita manusia, bumi, beserta isinya.  Tuhan bahkan telah memerintahkan kita, supaya kita beranakcucu, memenuhi bumi, dan menaklukannya (Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan bur

Dear Pak Mario dan Anak Muda Indonesia

Dear Pak Mario dan seluruh rekan muda Indonesia, lama saya tidak menulis. karena sibuk dan karena merasa kurang cukup penting walaupun sejuta bahan di otak minta dituang. dan akhirnya saya gusar mendengar kabar semalam. terpampang di media-media. mata saya gatal. perasaan saya juga. tapi ternyata susah untuk menutup mata dan menutup telinga. Dear sayangku semua, saya bukan membela. saya hanya ingin menulis aspirasi. sepotong pemikiran yang ingin saya bagi. jika anda berkenan membaca, jika tidak abaikan saja. pertama-tama saya ingin sampaikan, bahwa kita manusia *dalam pemahaman keyakinan saya, kita lebih dimuliakan daripada mahkluk apapun juga termasuk malaikat.  berangkat dari pemahaman ini, saya berpikir bahwa sebenarnya kapasitas kita bisa lebih luar biasa dari malaikat.  tetapi, tak ada puncak bila kita tidak mendaki. semuanya bergantung bagaimana kita berproses dengan Tuhan.  apa yang kita lakukan, bagaimana respon kita, apa yang kita pelajari, dan apakah kita terus

Kembali ke fitrah :)

saya lupa ayatnya dimana.  (petunjuk untuk hidup bersama orang-orang yang baik, mungkin di Amsal banyak sekali petunjuk ini)  tetapi ini yang ingin saya bagi.  pertimbangkanlah baik-baik untuk memilih sesuatu yang murah atau bahkan gratis.  terkadang harga bayar yang harus kita tebus tidak sebanding dengan label murah atau gratisnya.  *ouch yang ini rasanya menohok sekali... ibarat bunga, yanga akhirnya mandiri dan berpindah pada pot yang baru.  namun rupanya, biji ilalang masih ada yang nyangkut dan 'sulit' untuk ditebas.  sehingga sesekali bunga layu dan ilalang yang nampak meninggi.  ini ngomongin apa sih ya? hehe... bijaksana yuk ketika menentukan sesuatu.  dalam artian, bukan cuma memandang nilai materi tetapi dampak moralnya juga.  pengalaman yang ada sekuat-kuatnya filter kita, seringkali kita pun akhirnya keok juga.  berhati-hatilah dengan siapa kita bergaul.  berhati-hati dengan siapa anak kita hidup bersama.  (kalau bisa memilih, bener-bener filter lingkungan yan

Figur Pemimpin

Secara kebetulan dalam minggu-minggu ini beruntun fenomena mengenai kepemimpinan berputar di sekitar saya.  Hal pertama yang muncul adalah, lahirnya aturan baru mengenai proses pengangkatan dan pemberhentian pejabat dan pegawai Non PNS di perguruan-perguruan tinggi BLU.  Proses ini bisa dibilang cepat.  Dewan Pengawas PTN BLU mengawalinya bersama di sebuah forum pertemuan Dewan Pengawas se-Indonesia.  Dari forum pertemuan ini, mereka saling berbagi dan membuat kesepakatan terhadap masalah-masalah yang sedang terjadi tetapi untuk proses penyelesaiannya harus melalui ranah pemerintah pusat.  Maka, dibuatlah surat rekomendasi dibantu oleh beberapa tenaga dari PK BLU surat tersebut disusun dan ditujukan kepada DPR.  Kurang lebih pada bulan Januari 2016, kami kirimkan surat tersebut dan alhamdullilah mendapat respon yang cukup baik. Setelah peraturan tentang pengangkatan dan pemberhentian pejabat dan pegawai Non PNS di lingkungan PTN BLU lalu beredarlah PMK mengenai remunerasi.  Yang say

Menikah itu... Menyebalkan!

Menikah itu menyebalkan. Banyak hal menjadi berubah saat kamu menikah. Minimal data di KTP dari belum menikah menjadi kawin.  Dengan menikah kita akan mendapat tunjangan suami/istri/anak (bagi perusahaan yang menyediakan, hahaha...) Dan hal penting yang berubah adalah kamu tidak lagi hidup sendiri. Bisa berdua atau mungkin berjamaah dengan yang lain. Menikah membuat mu terikat satu sama lain.  Apalagi kalau kalian punya bebi alias bayi, jadi artinya yang umurannya masi kuecil intik intiiiik.  Apa2 jadi dipikirkan demi kepentingan semua.  Hobi nongkrong harus milih tempat yang safe dari asap rokok.  Mau pergi ujan2 harus naik mobil (kalo bisa, malahan kalo bisa ngga usa pergi deh).  Hidup serumah dengan orang yang sama entah sampai kapan, menghadapi perbedaan yang baru saja keliatan setelah menikah, berdamai dengan kebiasaan-kebiasaan kecil yang menjengkelkan.  Misal taruh baju yang masi mau dipakai sembarangan, stay on HP everytime, bermalas-malasan disaat kita lagi hetic prepare i